Tuesday, April 28, 2009

Eksotika Ukiran Kayu Jati

Meski tren furnitur terus berkembang, bagi beberapa orang,ukiran jati tetap digemari dan menjadi salah satu pilihan untuk menghiasi interior rumah. Kini kebanyakan orang lebih menyukai furnitur modern mengikuti tren interior yang tengah digemari.

Meski cenderung lebih mahal, ternyata furnitur yang terbuat dari kayu jati dengan banyak pilihan dan beragam modelnya pun masih sangat digemari.Para pencinta seni furnitur etnik rela merogoh kocek lebih banyak untuk mendapatkan perabot kayu jati. Perabotan kayu yang tergolong kuat ini pada sebuah hunian memunculkan kesan elegan, mewah, dan etnik. Berbagai pilihan pernik-pernik ruang, mulai dari kursi,lemari hingga meja makan banyak ditawarkan di pasar mebel atau toko-toko furnitur etnik.Banyak juga yang memilih desain furnitur etnik dengan ukirannya yang khas, dengan cara memesan khusus. Contohnya, ukiran yang terbuat dari kayu jati asal Kota Jepara.

Terdapat beragam jenis kayu yang biasa digunakan untuk membuat perabotan,mulai dari merbabu, jati, kamper, bengkirai, dan masih banyak lagi. Semakin tinggi tingkat kekeringan kayu, makin awet dan tahan lama pula perabotan tersebut. Untuk memilih perabotan yang berkualitas, kita harus lebih bisa membedakan antara materi kayu yang tua dan muda. Bahkan,banyak juga materi tua, tapi bel u m lama dibuat (dibentuk). Menurut Zulfikar Latief,owner galeri furnitur etnik Rumah Jawa, “Bahan kayu jati bisa juga dari recycle rumah joglo.” Kayu jati yang akan digunakan untuk membuat suatu furnitur terdiri atas berbagai macam kualitas.

Kayu jati yang bagus disebut dengan kayu jati super dengan kualitas nomor 1, 2,dan 3.Dari segi umur pun akan memengaruhi tampilan furnitur yang dihasilkan. Semakin tua semakin bagus kualitasnya, ini dapat dilihat dari diameter lingkar pohonnya. Untuk melihat kualitas kayu tersebut, yaitu dari belahan dalam jika dipotong horizontal terdapat lingkaran garis-garis yang menunjukkan usia dari kayu itu sendiri. “Biasanya jika umur kayu tersebut tua, akan keluar platinanya,” ucapnya. Platina ini adalah semacam minyak yang dikeluarkan dari dalam kayu yang berfungsi menjaga lapisan luar dari kayu tersebut. Dulu, orang lebih suka menggunakan ambalo, semacam getah pohon yang diproses agar warna kayu jadi lebih merah.

Dengan menggunakan ambalo, perabotan kayu jadi lebih mewah dan berwarna lebih gelap dibandingkan menggunakan lapisan buatan. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, lapisan buatan cenderung dipilih untuk mengilapkan produk tersebut. Salah satunya dengan menggunakan melamin.Meski relatif lebih mahal, melamin dapat mengilapkan dan membuat furnitur kayu jati lebih tahan lama. Adapun cara untuk merawat furnitur bermaterial kayu sangat mudah, yaitu dengan rajin membersihkan debu di permukaannya. Walaupun untuk beberapa jenis kayu membutuhkan perawatan khusus. Bila lapisan minyak/platina pudar dapat diantisipasi dengan menggosok, kemudian melapisinya dengan sirlak.Sirlak sendiri ada yang berasal yang dari India dan ada pula yang berasal dari China. (CR14)

Sumber : www.seputar-indonesia.com
Posted by Kepuh Putra Jaya at 6:57 PM 0 comments
Kusen Pintu Makin Artistik
INGIN membangun atau mendirikan rumah baru? Atau hanya bermaksud merenovasi? Atau cuma hendak mengganti kusen pintu kamar mandi yang telah lapuk? Paling tidak Anda harus mengetahui beberapa hal mendasar mengenai kusen pintu.

PINTU adalah bagian sebuah rumah yang sangat vital. Selain menjadi alat perlindungan terhadap berbagai aksi kejahatan, pintu juga berfungsi sebagai "tirai" penyelubung privasi kita.

Pintu depan (pintu utama) melindungi dari berbagai "hawa" kriminal yang bertebaran di sekeliling kita dan juga untuk menahan cuaca alam yang dapat mengganggu kesehatan kita. Pintu kamar menutupi aktivitas kita yang sangat intim. Pintu kamar mandi menyembunyikan tubuh kita saat melaksanakan kegiatan kebersihan.

Begitu banyak fungsi perlindungan yang diberikan sebuah pintu kepada kita. Bahkan, meskipun cuma sekadar perlindungan dari serangan tikus, seperti fungsi sebuah pintu gudang.
Justify Full
Akan tetapi, hendaknya kita tidak lupa bahwa pintu memiliki pasangan hidupnya yang ideal, yaitu kusen pintu.

Kayu

Kusen pintu adalah bagian yang sama penting dari sebuah rumah tinggal atau gedung. Kusen pintu merupakan bingkai tempat "bergantung" sang pintu dan juga berfungsi sebagai "rumah" bagi perangkat kunci si alat pengaman.

Tidak hanya di kawasan tropis seperti Indonesia, juga di sebagian besar belahan Bumi ini, umumnya rumah tinggal menggunakan kusen yang-seperti halnya daun pintu itu sendiri-terbuat dari material kayu. Selain dapat beradaptasi terhadap berbagai macam cuaca, material kayu sangat memenuhi persyaratan artistik karena mudah dibentuk bermacam model yang variatif.

Beberapa jenis kayu di antara banyak pilihan, yang sering dipakai membuat kusen ialah kayu meranti, bayam, dan jati. Selain daya tahannya yang baik dan teksturnya yang indah (meranti, jati), beberapa jenis kayu tersebut (bayam, jati) juga sangat kuat dan tahan air (water resistant).

Ada beberapa jenis kayu lainnya yang kekuatan dan kekerasannya lebih baik daripada jenis-jenis kayu tersebut di atas, namun tidak umum dibuat kusen.

Ebony, disebut juga kayu hitam, adalah kayu dengan tampilan tekstur coklat-hitam yang sangat indah, sayang harganya terlampau mahal. Jenis kayu ini biasanya dibuat menjadi perangkat furnitur dan lebih untuk kebutuhan ekspor.

Sedangkan kayu ulin yang dikenal sebagai kayu besi memiliki tingkat kekerasan yang tinggi sehingga menyulitkan dalam proses pembuatannya menjadi kusen. Tampilan teksturnya pun kurang menawan.

Pembuatan kusen

Hal penting dari pembuatan sebuah kusen pintu adalah kesesuaian antara ukuran kusen dan daun pintu yang akan dipasangkan dengan kusen tersebut, baik ukuran lebar maupun ukuran tinggi dan (terutama) ketebalan pintu tersebut.

Ketebalan daun pintu sangat berperan untuk pembuatan alur skonengan pada kusen sehingga nanti setelah selesai digantungkan pada kusen dan dirapatkan ke skonengan, daun pintu tidak mumbul dari kusen penggantungnya.

Daun pintu jadian (siap pasang) hasil produksi industri banyak dijual di toko-toko khusus dengan model-model yang menarik dan kualitasnya tinggi. Karena itu, orang sering memilih membeli daun pintu jadi daripada memesan pada tukang pembuat kusen. Sayangnya, industri/pabrik biasanya tidak ikut memproduksi kusen sehingga kusen harus dipesan tersendiri pada tukang kusen.

Hal yang paling ideal adalah memesan secara paket. Daun pintu dan kusen dibuat oleh pembuat yang sama. Tujuannya agar bahan kayu untuk pembuatan kusen dan daun pintu berasal dari satu sumber sehingga tekstur dan warna antara daun pintu dan kusen tersebut tidak berbeda jauh. Juga untuk menjaga keseragaman kualitas pembuatannya.

Dibandingkan dengan pembuatan oleh tukang, produksi pabrik atau industri yang berteknologi tinggi dengan mesin-mesin mutakhir jelas lebih menjamin kualitas.

Sebagai gambaran, industri/pabrik umumnya memiliki kamar atau oven pengering (dry-kiln) untuk "menguapkan" kandungan air yang ada dalam kayu sehingga lenyaplah kelembaban yang paling disukai gerombolan rayap. Ditambah dengan ruang khusus untuk "menginjeksikan" zat kimia tertentu ke dalam pori-pori kayu guna menambah kekuatan dan keawetan kayu.

Cukup melegakan pula bahwa sekarang telah banyak dijual secara eceran berbagai jenis kayu yang telah melalui proses ovenisasi.

Berbagai cara pemasangan

Pemasangan kusen pintu bervariasi, tergantung teknik dan pengalaman masing-masing tukang. Namun, ada beberapa teknik umum yang biasa didapati di berbagai rumah tinggal.

• Kusen pintu dengan "sepatu" ialah teknik pemasangan kusen pintu yang mana kedua ujung kaki kusen tidak menyentuh keramik/lantai alias dibuatkan "sepatu" berupa lapisan bata atau campuran semen/beton setinggi 5-10 sentimeter dari level lantai, setelah terlebih dahulu ditancapkan besi atau paku di bagian bawah untuk penguat.

Tujuan pembuatan "sepatu" ialah supaya kusen pintu (khususnya kamar mandi) tidak cepat rusak akibat terkena air sewaktu mengepel dan mencuci lantai. Ini adalah cara lama yang tidak artistik dan mengurangi nilai keindahan kusen itu sendiri.

• Kusen pintu "terjepit", yaitu teknik pemasangan dengan kedua kaki kusen yang tertanam di lantai sedalam beberapa sentimeter dan mendapat "jepitan" dari ubin (keramik) lantai yang terpasang di sekelilingnya. Cara ini yang lebih mementingkan keindahan dan banyak dipergunakan saat ini.

• Kusen pintu sistem fischer merupakan teknik yang praktis. Teknik ini mengandalkan kekuatan sekrup fischer yang diborkan dan ditanam bersama kusen merapat ke tembok sekeliling kusen pintu yang sudah diplester rapi dan sangat akurat ukuran dan sudut siku-sikunya. Untuk teknik pemasangan ini, ketebalan kusen bukan masalah; sebaliknya kusen pintu yang tebal justru mengurangi keindahan.

Selain teknis pemasangan, kini kusen pintu dapat tampil lebih kreatif dengan tempelan lis profil yang berukiran manis dan menawan. Cukup dengan mengoleskan lem kayu pada kusen atau lis profil serta diperkuat dengan paku kecil, jadilah kusen pintu yang artistik.

Sentuhan akhir

Finishing atau sentuhan akhir kusen pintu yang terbuat dari kayu tentu saja berbeda dengan kusen pintu yang terbuat dari metal dan PVC. Selain dapat dipoles duco dan dicat kayu/besi seperti pada kusen metal (kusen PVC umumnya tidak memerlukan finishing), kusen dari bahan kayu memiliki kelebihan lain, yaitu dapat dipernis, dipolitur, atau dimelamin.

Ketiga sistem penyelesaian akhir ini (dapat menggunakan kuas atau sprayer) memiliki kemiripan satu sama lain, hanya berbeda pada hasil akhirnya. Namun, tujuan utamanya ialah penampakan tekstur asli kayu beserta kembang urat kayu tersebut.

Saat ini pemilihan warna pada sistem pernis ataupun politur sudah demikian leluasa dikarenakan tersedianya berbagai pilihan warna yang atraktif. Bahkan, inovasi di bidang ini telah melahirkan cat atau politur dengan efek pecah seribu, efek kusam, efek antik, efek retak, dan lain-lain. Tentu saja semua terpulang ke selera masing-masing orang. Pilih awet atau artistik?

Tak kalah pentingnya untuk diperhatikan ialah memastikan posisi kayu dalam proses pembuatan kusen pintu, yakni bagian pangkal yang lebih berat hendaknya ditempatkan pada bagian bawah atau bagian kaki dan bagian ujung yang lebih ringan ditempatkan di bagian atas (bagian kepala). Tukang yang berpengalaman biasanya sudah paham mengenai hal ini.

Juga mutlak dihindarkan pemakaian balok kayu yang retak atau patah. Kesemua ini demi memenuhi konsep fengsui yang mengutamakan keselarasan dan keutuhan.

Ingatlah untuk segera mengganti kusen pintu yang rusak atau lapuk demi mencapai keselarasan yang dituntut dalam fengsui. Kusen pintu depan menentukan rezeki dan kemajuan bisnis kepala keluarga. Kusen pintu kamar mandi berkaitan dengan kesehatan seluruh anggota keluarga. Kusen pintu kamar tidur berhubungan dengan kebahagiaan rumah tangga.

Yoppy OL Pemerhati Masalah Perumahan (www.rumahidaman.com)

Memilih Pintu yang Tepat

Pintu salah satu elemen penting dalam rumah.
Perlu pertimbangan artistik yang mendalam untuk membentuknya.

Bentuk pintu mencerminkan kepribadian si pemilik rumah. Pilihlah pintu yang tepat agar tamu Anda merasa hangat meski baru berdiri di depan rumah.

Memilih pintu hunian tidak semudah memilih furnitur lain. Memang, biasanya pemilihan pintu dianggap nomor kesekian pada penampilan rumah. Padahal jika Pintu tidak pas dengan gaya rumah, tak hanya merusak keindahan, namun juga keseluruhan keindahan rumah.

Pintu adalah bagian yang pertamakali dilihat tamu, karena letaknya di depan rumah. Tidak heran, jika pintu juga kerap dianggap bagian yang paling eye cathing. Pada perkembangannya pintu mengalami banyak kemajuan, baik dari segi komponen, juga panel dan lubang angin.


Warna-Warni Pintu

Dalam memilih pintu agar cocok terhadap rumah dan konsepnya tentu harus disesuaikan dengan gaya ruangan serta jiwa dari rumah itu sendiri.

Misalnya, pintu gaya klasik yang dikombinasikan dengan lubang angin tentu tak sedap dipandang mata. Atau pintu modern bergaya utilitarian yang akan terlihat salah bila tidak cocok dengan keseluruhan detail interior.

Meski memiliki kualitas wahid, pintu plang yang keras juga akan terlihat mengganggu dalam rumah yang bergaya elegan. Sama halnya dengan pintu yang bergaya abad ke-18 dalam sebuah rumah bergaya pedesaan. Kendati dirancang dengan proporsi yang baik, pintu jenis ini malah akan terlihat angkuh dalam rumah yang bergaya sederhana tadi.

Pemilihan warna juga harus diperhatikan agar tampil cocok dengan pintu rumah Anda dan sebaiknya pemilihannya juga harus mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu warna pintu rumah sebaiknya disesuaikan dengan konsep rumah Anda.

Untuk rumah bergaya klasik, warna yang cocok adalah putih, hitam, hijau tua, biru tua, dan burgundi. Sementara untuk rumah bergaya modern, warna-warna teranglah yang lebih cocok.

Dengan banyaknya kekeliruan dalam pemilihan jenis pintu, tak heran bila banyak hal yang harus dipertimbangkan. Salah satunya yang harus mendapat perhatian lebih adalah penggunaan kenop maupun pengetuk pintu.

Jangan sampai Anda salah memilih pengetuk besi untuk pintu berpanel yang dicat. Karena bagaimanapun juga pintu yang tidak cocok bukan hanya merusak keindahan suatu ruangan, namun juga keseluruhan keindahan hunian itu sendiri.

Pintu Kamar Mandi

Kamar mandi dilihat dari kondisinya terdiri dari dua kategori yaitu kamar mandi kering dan kamar mandi basah. Selain itu, juga umum dibuat kamar mandi bergandengan dengan WC dalam satu areal (ruang) demi alasan kepraktisan, efisiensi, ataupun lantaran keterbatasan lahan.

Kamar mandi kering dirancang untuk pola mandi yang bernuansa eksklusif. Di dalam zona pribadi ini biasanya tersedia bathtub, wastafel (dilengkapi meja rias), kloset duduk, dan berbagai aksesori modern lainnya.

Sesuai dengan namanya, dalam sebuah kamar mandi kering tidak akan ditemui ceceran atau genangan air di permukaan lantainya karena pola mandi yang dilakukan adalah berendam di dalam bathtub. Meskipun tak jarang di dalam kamar mandi kering masih dilengkapi dengan ruang shower.

Kamar mandi basah lebih akseptabel terhadap pola mandi apa pun, baik itu cara mandi "byar-byur" memakai gayung ataupun yang menggunakan selang shower.


Pintu Kamar Mandi


• Pintu dengan Panel Kayu

Kamar mandi basah memiliki persoalan tersendiri, misalnya pada perawatan daun pintu dan kusen kamar mandi yang terbuat dari bahan kayu.

Air yang bercipratan ke mana-mana membuat pintu kamar mandi tak luput dari guyuran air setiap harinya. Siraman air yang terus-menerus sudah pasti akan merusak daun pintu, menyebabkan lapuk dan rusak.

Memang benar lapisan cat, duco, melamin, ataupun pelitur dapat melindungi pintu panel kamar mandi dari guyuran air, namun itu hanya bersifat sementara. Secara perlahan tapi pasti pintu panel dan pasangan kusennya akan melapuk dan hancur. Biasanya diawali dari bagian bawah sebagai tempat paling lama mengalami kebasahan (tempat mengumpulnya tetesan air).

Jika sudah demikian, tak ada jalan lain kecuali mengganti pintu panel dan kusennya dengan yang baru. Maka jangan mengganti yang baru dengan pintu panel kayu.

Dapat dikatakan pintu panel kayu bukan material yang ideal untuk pintu kamar mandi basah.

• Pintu Panel Aluminium

Ada beberapa macam material atau bahan dasar dalam pembuatan pintu panel yang tahan air (water resistant), salah satu di antaranya adalah aluminium. Selain tahan terhadap air, aluminium juga merupakan material yang antikorosi (karat).

Memiliki dua macam warna dasar utama (coklat dan kelabu), aluminium dapat dibuat menjadi pintu panel dan kusen dengan sistem rakitan yang praktis.

Meskipun pintu panel aluminium dapat didesain dengan berbagai model, namun sayang kesan yang ditampilkan material ini kaku dan membosankan, dan juga sering kali tidak selaras dengan tema rumah- rumah di kawasan tropis yang banyak menggunakan kayu.

Kelemahan lain dari pintu aluminium adalah kekokohannya yang mudah berubah akibat keliman yang lepas atau mengendor dan juga suara berisik yang kadang ditimbulkan saat buka-tutup jika presisi pintu berubah.


• Pintu Panel Vinil

Pintu panel vinil adalah pintu yang keseluruhan body-nya dari bahan vinil, semacam plastik/ PVC, yang diproduksi dengan sistem moulding. Dengan rancangan "penulangan" yang berongga-rongga, pintu ini lumayan kuat dan dijamin tahan air.

Adapun untuk memberi tampilan yang lebih artistik dan variatif, kedua permukaan (cover) daun pintu dapat ditambahkan lapisan lembaran tipis serupa tacon yang dilekatkan dengan teknik pengeleman.

Dibandingkan dengan pintu kayu dan pintu aluminium, pintu panel vinil lebih elegan dan eksklusif. Maka, pintu panel vinil pun kini marak digunakan pada berbagai bangunan, seperti rumah tinggal, hotel, apartemen, rumah sakit, dan bangunan komersial lainnya.

Tampilannya juga dapat dikombinasi dengan daun pintu yang sesuai dengan selera dan warna yang diinginkan, misalnya motif urat kayu, polos ataupun motif tekstur lainnya. Baik yang permukaannya mengilap serupa sentuhan melamin maupun yang mat (dof).

Pintu panel vinil ini yang sudah umum digunakan di luar negeri tidak hanya ditempatkan di kamar mandi melainkan dapat pula dipasang pada kamar tidur, ruang baca, dapur dan berbagai ruang lainnya.

Harganya pun relatif murah sebab tidak lagi memerlukan finishing seperti pada pintu panel kayu yang masih harus dimelamin atau diduco, yang biayanya tentu tidak kecil. Dan juga perawatannya sangat mudah karena tinggal mengelap.

Adapun kelemahan dari pintu vinil ini adalah lapisan cover pintu panel yang hanya rekatan di kedua permukaannya, yang semula dimaksudkan untuk mengoptimalkan keindahan penampilan pintu tersebut.

Apabila lapisan tersebut sobek atau "terluka", cipratan air akan merembes ke bawah lapisan dan merusak lem perekat di bawahnya yang pada akhirnya mengakibatkan lepasnya lembar pelapis.

Kekurangan utama lainnya adalah ketidakmampuan pintu panel ini menahan terpaan terik sinar Matahari. Meskipun pintu vinil ini boleh dipasangkan pada berbagai ruang selain kamar mandi, sebaiknya pemasangannya hanya pada areal interior saja yang tidak berhubungan langsung dengan sinar Matahari.

Selain dapat mengakibatkan perubahan bentuk (merenggang dan terpuntir), sinar Matahari dapat memudarkan warna lapisan cover-nya yang memang tidak seawet warna cat atau warna aluminium yang sangat permanen.

Apa pun yang akan dipilih, sebaiknya tidak membiarkan begitu saja kusen (kayu) pintu kamar mandi yang rusak. Mengganti sebagian kaki kusen dengan cara "mengamputasi" tidak sekali-kali dibenarkan oleh aturan fengsui karena dapat mengundang berbagai malapetaka. (Atus Zahar)

Sumber : www.tabloit-wanita-indonesia.com

Tentang Kami

Kepuh Putra Jaya
UD. Kepuh Putra Jaya atau Kepuh Putra adalah sebuah usaha di bidang furnitur, dalam hal ini kami memfokuskan pada produk kusen, daun pintu dan jendela. Beberapa produk lain yang dapat kami penuhi adalah kursi, meja, rak buku dan produk kayu lainnya yang tergantung pada permintaan konsumen (order made). Produk kami menggunakan kayu berkualitas tinggi antara lain jati, kamper dan mahoni.

Alamat :
UD. Kepuh Putra Jaya
Email: zaqi.smart@gmail.com
CP. Zaqi